PENGERTIAN AKUNTANSI
Ilmuakuntansi.web.id – Akuntansi adalah suatu
aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan
mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan
keputusan (Amin. W, 1997)
Pengertian Akuntansi menurut Abubakar. A & Wibowo
(2004) adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi
ekonomi dari suatu entitas/perusahaan.
1.
Aktivitas
identifikasi yaitu mengidentifikasikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam
perusahaan.
2.
Aktivitas
pencatatan yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.
3.
Aktivitas
komunikasi yaitu aktivitas untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi dalam
bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang
berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.
Fungsi dan
Bidang-Bidang Akuntansi Pengertian akuntansi
Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa
perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data
keuangan perusahaan yang dapat digunakan guna pengambilan keputusan. Setiap
perusahaan memerlukan dua macam informasi tentang perusahaannya yaitu
informasi mengenai nilai perusahaan dan informasi tentang laba/rugi usaha.
Kedua informasi tersebut berguna untuk:
- Mengetahui
besarnya modal yang dimiliki perusahaan
- Mengetahui
perkembangan ayau maju mundurnya perusahan
- Sebagai
dasar untuk perhitunngan pajak
- menjelaskan
keadaan perusahaan sewaktu-waktu memrlukan kredit dari bank atau pihak
lain
- Dasar
untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh
- Menarik
minat investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan
terbatas.
Untuk memperoleh informasi-informasi tersebut diatas,
pengusaha hendaknya mengadakan catatan yang teratur mengenai
transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan
uang.
Didalam ilmu akuntansi telah berkembang
bidang-bidang khusus dimana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya
jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah
mengalami perkembangan antara lain sebagai berikut:
1. Akuntansi Keuangan (Financial atau
General Accounting) menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penyusunan
laporan berkala dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna
bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.
2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) merupakan suatu bidang yang
menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi
secara bebas yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan
kebenarannya.
3. Akuntansi Manajemen (Management
Accounting) merupakan
bidang akuntansi yang menggunakan baik data historis maupun data data taksiran
dalam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimasa yang akan
datang.
4. Akuntansi Perpajakan (Tax
Accounting) mencakup
penyusunan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang
konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.
5. Akuntansi Budgeter (Budgetary
Accounting) merupakan
bidang akuntansi yang merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk
suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang
sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
6. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba
(Non profit Accounting) merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan
transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi
keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.
7. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) merupakan bidanng yang menekankan
penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut yang pada
umumnya terdapat dalam persahaan industri.
8. Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua tehnik, metode dan
prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dalam rangka memperoleh
pengendalian intern yang baik, dimana pengendalian intern merupakan suatu
sistem pengendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang
memungkinkan adanya pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan
praktek-praktek yangn sehat.
9. Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam
akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan secara singkat,
kerena menyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.
Sebagai suatu sistem, didalam akuntansi terdapat beberapa asumsi atau konsep
dasar. Asumsi dasar tersebut antara lain:
A. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa aktiva suatu perusahaan terpisah
dari aktiva pribadi orang yang menyediakan aktiva (modal) yang dipergunakan
dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan usaha,
utang dan biaya pribadi pemilik akan dikeluarkan dari pembukuan perusahaan
walaupun aktiva, utang dan pendapatan perusahaan tersebut dimiliki olehnya
sendiri atau dengan kata lain segala utang dan biaya pribadi harus
diperhitungkan terpisah dari perusahaan.
B. Perusahaan Berjalan (Going Concern)
Dalam konsep ini diasumsikan perusahaan didirikan untuk
jangka waktu yang ditentukan misalnya di Indonesia untuk perusahaan yang
berbentuk PT masa berdirinya adalah 75 tahun, yaitu adanya anggapan bahwa
selama satu kesatuan usaha masih menguntungkan, maka dia dapat berjalan terus
selama waktu yang tidak terbatas.
C. Periode Akuntansi (Time Periods)
Mempertimbangkan akan banyaknya berbagai keputusan
mengenai jalannya operasi perusahaan, maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan selama berlangsungnya operasi perusahaan maka jangka waktu
pembuatan laporan yang umum adalah satu tahun.
D. Satuan Uang (Money Measurement)
Semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan uang,
yaitu sesuatu perubahan aktiva dapat diukur dengan stuan tertentu.
E. Harta Perolehan (Costing of Assets)
Seluruh aktiva pada umumnya dibukukan sebesar harga
perolehannya.
F. Aspek Ganda (Dual Aspect)
Setiap pencatatan suatu kejadian atau transaksi akan
berpengaruh pada sedikitnya dua akun perkiraan dalam pembukuan.
G. Konsep Akrual (Accrual Concept)
Konsep ini berkaitan dengan perhitungan laba/rugi
perusahaan yang menekankan suatu kejadian pada suatu periode tertentu baik
merupakan biaya maupun hasil.
PENGERTIAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi
manajemen adalah
salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan
laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan pihak internal
dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Akuntansi
Manajemen merupakan akuntansi
yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan manajemen
(pihak intern perusahaan) dalam usaha mencapai tujuan perusahaan (Rita Eni
Purwanti & Indah Nugraheni). Informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk bahan pertimbangan pengambilan
keputusan manajemen serta melihat/menilai hasil-hasil yang sudah diperolah
suatu perusahaan.
Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi
tersebut di mana titik sentralnya untuk pihak-pihak di dalam organisasi
perusahaan. Misalnya : Kalkulasi biaya produk, Kalkulasi biaya suatu
aktivitas, Kalkulasi biaya suatu department.
PENGERTIAN AKUNTANSI
MANAJEMEN MENURUT AHLI
Menurut Halim dan Supomo (2000 : 3) menyatakan
bahwa akuntansi manajemen adalah Suatu kegiatan ( proses ) yang
menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan
ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001 :
2) menyatakan bahwa pengertian akuntansi manajemen
adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe
akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.
Akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan
dimaksudkan sebagai suatu proses pengolahan informasi untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi dan pengendalian
organisasi. Sedangkan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi
dimaksudkan sebagai penggambaran informasi yang dihasilkan oleh pengolahan
informasi keuangan. Informasi marupakan suatu fakta, data pengamatan, persepsi
atau sesuatu yang lain yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan manusia
untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung
ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternative tindakan
diantara sekian banyak alternative yang tersedia.
UNSUR SISTEM AKUNTANSI
Fungsi utama sistem akuntansi adalah mendorong
seoptimal mungkin agar sistem tersebut dapat menghasilkan berbagai informasi
akuntansi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan, dan dapat
dipercaya. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu sistem akuntansi saling berkaitan
satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai dari awal
transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi
akuntansi.
Untuk itu unsur sistem akuntansi disini akan saya ulas
kembali agar lebih detai. Dalam suatu sistem akuntansi, terdapat
unsur-unsur pokok, seperti dikemukakan oleh Mulyadi dalam
bukunya Sistem Akuntansi (2001:3) adalah :
UNSUR
SISTEM AKUNTANSI YAITU:
1.
Formulir
2.
Jurnal
3.
Buku
besar
4.
Buku
pembantu
5.
Laporan.
URAIAN DARI UNSUR SISTEM AKUNTANSI
Terdapat 5 (lima) unsur sistem akuntansi.
Menurut Mulyadi tersebut unsur
sistem akuntansi pokok
adalah sebagai berikut :
1.
Formulir, merupakan
dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dengan formulir
ini, data yang bersangkutan dengan transaksi yang direkam pertama
kali dijadikan dasar dalam pencatatan.
2.
Jurnal, merupakan
catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang
hasil peringkasannya kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan
dalam buku besar.
3.
Buku
Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang
sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat
dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan
keuangan.
4.
Buku
Pembantu (susbsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi
akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas
dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
5.
Laporan, merupakan
hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar,
dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
PENGERTIAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian intern
ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan
usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan,
kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas
dan efisiensi
operasi.
Sistem Pengendalian Intern Menurut Ahli
Mulyadi
menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
The committe of
Sponsoring Organization (COSO) dalam buku Moscove, Simkin dan Barganoff (2001)
mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:
“A process, effect by entity’s board of
directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable
assurance regarding to achievement of objectives in the following
categories-effectiveness and efficiency of operations, reliability offinancial
reporting, and compliance with applicable laws and regulations.”
Sedangkan menurut Romney and Steinbart (2003) pengertian pengendalian intern
adalah “Internal Control is the plan of organizations and the method of
business use to safeguard assets, provide accurate and reliable information,
promote and improve operational efficiency, and encourage adherence to prescrib
e managerial policies.”
KESIMPULAN DARI PENGERTIAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Berdasarkan pengertian
pengendalian intern yang telah dikemukakan di atas,
dapat dipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianut oleh
bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran, biaya
standar, program pelatihan pegawai dan staf pemeriksa intern. Baca juga struktur pengendalian intern.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansimerupakan
sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang
lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem
informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini
menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi
manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih
dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MENURUT AHLI
1.
Menurut
Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem
informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam
suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk
merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau
pemakainya (users).
2.
Beberapa
batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi
lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem
informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan
(kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh
kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di
perusahaan tersebut.
3.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya
yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem
informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti:
manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi
akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk
berbagai pengambilan keputusan.
4.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan,
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
5.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan
oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana
bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk
mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik,
kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
6.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh
manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi.”
Contoh Sistem
Informasi Akuntansi
Ada beberapa sistem informasi akuntansi
yang sudah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara
umum, ada yang mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu
organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi
yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB.
PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
Pengendalian
intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan
usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan,
kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas
dan efisiensi
operasi.
Sistem Pengendalian Intern Menurut Ahli
Mulyadi
menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
The committe of
Sponsoring Organization (COSO) dalam buku Moscove, Simkin dan Barganoff (2001)
mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:
“A process, effect by entity’s board of directors,
management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance
regarding to achievement of objectives in the following
categories-effectiveness and efficiency of operations, reliability offinancial
reporting, and compliance with applicable laws and regulations.”
Sedangkan menurut Romney and Steinbart (2003) pengertian pengendalian intern
adalah “Internal Control is the plan of organizations and the method of
business use to safeguard assets, provide accurate and reliable information,
promote and improve operational efficiency, and encourage adherence to prescrib
e managerial policies.”
KESIMPULAN DARI PENGERTIAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Berdasarkan pengertian
pengendalian intern yang telah dikemukakan di atas,
dapat dipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianut oleh
bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran, biaya
standar, program pelatihan pegawai dan staf pemeriksa intern. Baca juga struktur pengendalian intern.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansimerupakan
sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang
lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem
informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini
menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi
manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih
dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MENURUT AHLI
1.
Menurut
Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem
informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam
suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk
merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau
pemakainya (users).
2.
Beberapa
batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi
lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem
informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan
(kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh
kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di
perusahaan tersebut.
3.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya
yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem
informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti:
manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi
akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk
berbagai pengambilan keputusan.
4.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan,
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
5.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh
Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana
bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk
mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik,
kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
6.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh
manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi.”